Nama saya Amelia biasa dipanggil Lia umurku sekarang 27 tahun, aku
mempunyai kejadian yang membuat aku syok samapi sekarang. Tubuhku yang
seksi dan dan kulit putihku teman kator terutama pada laki laki selalu
menggodaku, payudaraku yang besar dan agak menonjol jika memakai blazer
ketat makin pede aku bila memakai blezer warna hitam dan rok diatas
dengkul yang seksi terlihat bokongku yang montok.
Aku sudah tidak perawan lagi karena kejadian satu tahun lalu Saat ini
Aske pun bekerja di kantorku, aku sengaja merekomendasikan Aske ke
atasanku agar dia di terima bekerja di kantorku, supaya aku mempunyai
teman untuk ngobrol dan berbagi cerita, walaupun begitu, kami tidak lagi
pernah membicarakan peristiwa yang tragis itu.
Ke.. Ada karyawan baru lho.. Di kantor kita ujarku pada Aske yang
saat itu sedang membereskan meja kerjanya.o.. Ya.. Cewek.. Cowok..?
tanya Aske Ada dua orang Ke.. Dan semuanya cewek, kita yang ditugasin
ngasih training kerja ke mereka hari ini.. jawabku, sambil memperhatikan
Aske yang hari ini terlihat sangat cantik dengan pakaian kerjanya.
Aske saat ini mengenakan rok span pendek warna biru dengan blus putih
dan blazer senada roknya, dia juga melingkari lehernya yang jenjang
dengan syal kecil berwarna biru muda, Aske memang sangat cantik, apalagi
rambutnya sekarang sudah panjang.
Kapan mulainya Kak Lia..? tanya Aske lagi, sambil mengenakan sepatu hak
tingginya.Ya sekarang non.. Cepetan siap siap.. seruku.Singkat cerita,
kami sudah bertemu dan berkenalan dengan kedua pegawai baru itu. yang
pertama namanya Alfa, usianya 28 tahun sama dengan usiaku.
Wajahnya lumayan cantik dengan rambut ikal sebahu, Alfa berkacamata,
tapi itu malah membuat wajahnya semakin menarik, tingginya sama
denganku, sekitar 165 cm, tubuhnya padat berisi. Saat ini Alfa
mengenakan rok putih pendek dan kemeja biru, khas pakaian kerja.
Pegawai yang kedua, Susan, wajahnya biasa biasa aja dan kulitnya
sedikit gelap, tapi bentuk tubuhnya.. Ya ampun.. Seksi banget, postur
tubuh Susan lumayan tinggi dengan kaki yang jenjang dan pinggul yang
kecil, dibalut rok pendek berwarna hitam, benar benar seksi.
Apalagi buah dadanya juga termasuk besar untuk gadis se usianya, seperti
hendak menyembul keluar dari blus hitamnya yang ketat.Saat itu kami
ditugaskan untuk memantau proyek pembangunan gedung yang dikerjakan oleh
perusahaan kami, jaraknya lumayan jauh.
Sehingga kami harus segera berangkat.Waktu sudah menunjukan jam 11 siang
saat kami tiba di proyek pembangunan itu, dan kami langsung menemui dua
orang pimpinan proyek di situ, namanya bapak Alex dan Paul.
Sebelumnya aku memang sudah membuat janji dengan mereka.Kita makan
siang dulu yuk.. ajak Pak Alex kepada kami.Astaga..!! Sudah jam 12
rupanya.. seruku.Aku memang tidak sadar karena asyik membicarakan
pekerjaan dengan mereka.
Iya nih Kak Lia.. Kita kan sudah laper.. Iyakan.. seru Aske sambil
melihat ke arah Alfa dan Susan, yang langsung di sambut oleh anggukan
kepala mereka berdua.Akhirnya kami berlima pergi ke restoran pilihan Pak
Alex.Gimana..? Enak kan makanan di sini.
Saya biasa makan siang di sini dengan Pak Paul komentar Pak
Alex.Iya.. Makanan disini nggak bikin bosen sambung Pak Paul sambil
terus mengunyah makanannya.Wah pinter juga nih Pak Alex milih tempat
makan.. jawabku sambil meminum jus jeruk kesukaanku.
Sementara Aske, Alfa dan Susan masih tetap sibuk menikmati makanan
mereka masing masing.Tapi tiba tiba aku merasa kepalaku pusing dan
mataku berkunang kunang setelah meminum jus jeruk tadi.Permisi…Saya mau
ke toilet dulu.. ujarku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah
toilet, tapi rupanya aku sudah tidak kuat lagi menahan pusing yang
menyerang kepalaku, aku langsung ambruk, beruntung Pak Alex dengan sigap
langsung menangkap tubuhku agar aku tidak jatuh ke lantai, aku masih
sempat mendengar Pak Alex memanggil namaku sebelum akhirnya aku tak
sadarkan diri..
Oughh.. aku mulai siuman dari pingsanku, tapi aku merasakan tubuhku
kelu dan pegal, rupanya kedua tanganku terikat ke sebuah tiang yang
berada di belakangku dan mulutku di plester dengan lakban, rupanya saat
ini aku berada dalam sebuah ruangan yang mirip gudang atau bengkel yang
entah berada di daerah mana.
Dalam keadaan masih setengah sadar samar-samar aku melihat di
depanku, Paul dan Alex sedang menggumuli tubuh Susan yang masih pingsan
di atas kap mobil kijang perusahaanku, seketika itu juga aku terkesiap.
Darahku seperti berhenti mengalir dan jantungku pun seperti berhenti
berdetak, aku terbayang kembali kejadian setahun yang lalu saat kami
diperkosa oleh orang orang yang tidak kami kenal.Saat itu tampak kulihat
Paul sedang merobek blus hitam Susan dengan pisau, lalu memotong bra
nya sehingga buah dada Susan yang besar langsung mencuat ke luar.
Paul tampak sangat bernafsu sekali memandangi payudara Susan yang sudah
terbuka itu. Gila Lex.. Toketnya gede banget..!! seru Paul kepada Alex
sambil mulai meremas dan menciumi buah dada Susan, tapi saat itu Alex
tidak menjawab karena sedang sibuk menciumi kemaluan Susan yang sudah
terbuka lebar.
Saat itu tubuh Susan sudah benar benar dalam keadaan bugil, tiba tiba
Alex berdiri dan menurunkan resleting celananya sendiri, lalu
mengeluarkan batang penisnya, kemudian Alex memposisikan tubuhnya di
antara selangkangan Susan, dan mulai menempelkan dan menggesek gesekan
kemaluannya di bibir vagina Susan.
Gua sudah nggak tahan lagi ni Ul.. gumam Alex sambil berusaha
memasukkan kemaluannya ke dalam liang vagina Susan yang sempit itu,
seketika itu juga Susan langsung terbangun karena merasakan sakit yang
bukan kepalang di kemaluannya
Apa yang kalian lakukan.. Hentikann.. Tolonngg..!! jerit Susan
ketakutan sambil meronta ronta, tapi dengan sigap Paul langsung memegang
ke dua tangan Susan dan membekap bibir gadis itu dengan mulutnya
sendiri, sehingga Susan tidak dapat menjerit jerit lagi.
Susan makin meronta dan melejang lejangkan tubuhnya saat Alex mulai
mendorongkan lagi penisnya ke dalam liang vagina Susan, sementara Paul
masih sibuk mengulum bibir gadis itu, menggigitnya dan memainkan
lidahnya di dalam mulut Susan.
Seperempat sudah penis Alex menyeruak masuk di dalam vagina Susan, saat
tiba-tiba tubuhnya menegang, dia langsung mencabut batang penisnya,
mengocoknya sebentar lalu menyemprotkan cairan spermanya ke atas perut
Susan.
Alex sudah orgasme sebelum sempat menerobos keperawanan Susan.Gila..
Nih cewek.. Sempit banget.. Gua sampai nggak tahan.. Gantian elu deh
Ul.. ujar Alex sambil bertukar posisi dengan Paul.Pasti bisa gua
perawanin nih cewek.. jawab Paul yang mulai mengarahkan batang
kemaluannya ke bibir vagina Susan.Jahanam kaliann.
Lepaskan saya.. Lepaskann..!! Bajingan kalian..!! jerit Susan, saat
tiba tiba dari dalam mobil terdengar teriakan minta tolong, Alex dan
Paul saling berpandangan, seketika mereka langsung menghentikan
kegiatannya.
Alex langsung menampar wajah Susan dengan keras sehingga Susan kembali
tak sadarkan diri, sementara Paul langsung menuju pintu depan mobil,
membukanya dan langsung menarik tubuh Alfa yang rupanya sudah siuman
dari pingsannya.
Brengsek lu.. Gangguin orang lagi seneng aja bentak Paul sambil
menjambak rambut Alfa dan mencengkeram krah bajunya, kemudian
menyeretnya ke arah sebuah meja kayu yang berada di pojok ruangan.
Hentikann.. Mau di apakan saya..!! jerit Alfa sambil meronta ronta.Tapi
sial bagi Alfa rontaan dan lejangan kakinya justru membuat roknya
tersingkap lebar, memperlihatkan paha dan selangkangannya yang putih
mulus.
Melihat pemandangan yang merangsang itu, Alex bangkit lagi nafsu
birahinya, dia langsung mendatangi Alfa yang saat itu sudah di hempaskan
oleh Paul ke atas meja, Alfa masih berusaha berontak saat Alex dengan
sigap menyergap dan menindih tubuh Alfa, sementara tangannya dengan
ganas berusaha melucuti kemeja biru yang dikenakannya.
Alex dengan kasar menarik dan merobek robek kemeja yang dikenakan
Alfa sehingga kancing kemejanya bermentalan kemana mana.Jangann..
Tolong.. Lepaskan saya.. Hentikann..!! jerit Alfa sambil tangannya
berusaha menutupi payudaranya yang terbuka saat Alex merenggut branya
dan mencampakannya ke lantai.
Alex yang sudah diliputi oleh nafsu bejadnya kemudian menepiskan
kedua tangan Alfa dan terlihatlah payudaranya yang padat itu menyembul
ke atas dengan puting susunya yang berwarna coklat muda.
Ohh.. Ss.. Jangann.. Ss.. Hentikann.. Saya tidak mau.. Lepaskan saya..
jerit Alfa dengan suara parau, ketika Alex mulai menciumi buah dadanya,
sementara tangan kanannya aktif bermain diselangkangan Alfa.
Tiba tiba Alfa tersentak dan kembali menjerit saat Alex dengan kasar
merobek roknya dan berusaha merenggut celana dalamnya.Jangann.. Jangann
perkosa saya.. Lepasskann..!! jerit Alfa sambil menangis dan meronta
sejadi jadinya.
Kedua tangannya berusaha memukul dan mencakari wajah Alex, sementara
kedua kakinya menendang kesana kemari berusaha menyingkirkan tubuh Alex
yang menindihnya, sambil mulutnya tetap menjerit-jerit minta tolong.
Merasa kesal dengan kelakuan Alfa yang tidak mau menyerah itu, Alex
langsung melayangkan tangannya ke wajah Alfa.Brengsek lu, mau main kasar
sama gua hah..!! bentak Alex sambil mendaratkan tamparannya di wajah
Alfa.Plak.. Plak.. Tangan Alex yang kasar mendarat dua kali di pipi kiri
Alfa yang langsung membuatnya berhenti menjerit.
Kemudian bukk.. Satu tonjokkan keras menyusul di pipi kanannya
membuat gadis itu langsung pingsan seketika.Sementara itu Paul sedang
sibuk mengerjai diriku, mulutnya berusaha menciumi bibirku, dan
tangannya dengan kasar menggerayangi dan meremas remas payudaraku, aku
hanya bisa memalingkan wajahku menghindari terkaman mulutnya yang
berusaha mencium bibirku.
Bajingan kau Paul.. Lepasskan aku.. Atau aku laporkan ke polisi..!!
Bentakku dengan marah..Silahkan.. kalau lu mau mampuss..!! balas Paul
dengan nada mengancam, sambil terus berusaha menciumi bibirku.
Oke.. Sekarang lu pilih, elu kulum punya gua, atau lu gua perkosa bentak
Paul yang membuatku langsung terkesiap dan merinding mendengar
tantangannya itu.Gua setuju, kalau elu bisa muasin Paul dalam 10 menit,
gua nggak jadi perkosa teman lu ini.. sambung Alex dari pojok ruangan.
Sekilas aku melirik ke arah Alex yang masih menggumuli tubuh Alfa. Saat
itu Alfa masih pingsan, kondisi gadis itu sungguh mengenaskan, kaca
matanya terlepas dan pakaiannya sudah compang camping, rok putihnya
robek besar di sana-sini.
Sementara celana dalamnya menggantung di betis sebelah kirinya. Aku
terperangah saat kulihat Alex mulai merenggangkan kedua belah kaki
jenjang Alfa yang masih mengenakan sepatu hak tingginya itu dan
meletakkannya diatas pundak kiri kanannya.
Sambil tangannya memain mainkan batang kemaluannya di bibir kemaluan
Alfa.Biadab kalian.. Bangsat.. Binatang..!! makiku disela sela gelak
tawa mereka berdua..Gimana..? Elu setuju nggak Li..? seru Alex,
sementara Paul terus menertawaiku penuh kemenangan..Jahanam mereka..
Tapi aku tidak punya pilihan lain.
Dari pada diperkosa oleh mereka.. Pikirku ketakutan..Oke.. Oke..
Ssaaya.. Turutin kemauan kalian.. jawabku panik saat kulihat Alex mulai
memasukkan batang penisnya ke dalam liang kemaluan Alfa.
Tapi kalian harus janji.. Melepaskan kami semua..!! seruku
tergagap.Liaa.. Liaa.. Lu nggak usah takut kita ini orang yang tepat
janji..Balas Paul sambil melepaskan ikatan kedua tanganku, aku masih
mengusap kedua pergelangan tanganku yang terasa kaku akibat kelamaan di
ikat, saat Paul dengan tergesa-gesa membuka celana panjangnya dan
mengeluarkan batang kemaluannya.
Cepetan Li.. Waktu terus berjalan.. Nasib teman-teman lu ada di elu
teriak Alex.Saat itu perasaanku sangat galau dan bimbang, bercampur
dengan ketakutan yang luar biasa, seumur hidup aku belum pernah
melakukan perbuatan seperti itu, mengoral kemaluan laki laki, tapi..
biarlah, demi kebebasan teman-temanku.
Walaupun aku merasa sangat terhina di perlakukan seperti itu oleh mereka
berdua.Tiba tiba Paul dengan kasar menarikku dan memaksaku untuk
berlutut di depan selangkangannya kemudian dia mendorongkan wajahku ke
arahnya sehingga penisnya mengenai bibirku, dengan gemetar kugenggam
batang penis si keparat itu, dan mulai kukocok dengan perlahan sambil
memalingkan wajahku menahan perasaan jijik.
Tapi rupanya Paul kurang puas, dia lalu menjambak rambutku, sambil
satu tangannya memasukan batang kemaluannya dengan paksa ke mulutku yang
kecil.Uurrghh.. aku gelagapan menerima penisnya di mulutku.
Aahh.. Liaa.. Puasin gua.. kalau nggak.. Ntar elu gua perkosa.. Sshh..
Enak banget Liaa.. desah Paul meracau sambil memaju mundurkan pantatnya
mengocok batang penisnya didalam mulutku.Cepet.. Lia.
Waktunya sudah hampir habis lho ujar Alex menakutiku, sambil
mendorongkan kemaluannya ke dalam vagina Alfa sehingga kepala penisnya
terbenam di dalam liang kemaluan gadis itu.Aku makin panik..!! Di tengah
tengah keputusasaanku aku mencoba memaju-mundurkan kepalaku sendiri
mengoral kemaluan Paul.
Sementara tangan kananku mengocok batang penisnya, berharap dia
cepat-cepat mencapai orgasme.Aku sudah sangat jijik dan hampir muntah,
ketika tiba tiba Paul menjambak dan meremas rambutku dengan keras lalu
menarik kepalaku ke arah selangkangannya.
Sshh.. Liaa..!! Paul menyebut namaku, sambil membenamkan seluruh batang
penisnya ke dalam mulutku, sementara tangannya makin keras menarik
kepalaku sehingga batang penisnya makin menyeruak masuk sampai ke batas
tenggorokanku.
Aku merasakan cairan hangat menyemprot dan memenuhi rongga mulutku,
sebagian langsung masuk melalui kerongkonganku tanpa bisa kucegah, Paul
masih sempat menyentakkan kemaluannya beberapa kali.
Sebelum akhirnya mengeluarkan batang penisnya dari mulutku, aku
langsung terbatuk, nafasku tersengal-sengal berusaha bernafas dengan
lega, aku merasakan sisa sisa cairan spermanya yang hangat keluar dari
sela sela bibirku lalu jatuh di atas rok spanku.
Saat itu aku masih dalam posisi duduk bersimpuh dengan kedua tangan
kuletakan di lantai, menopang tubuhku yang masih lemas karena perlakuan
Paul yang beringas itu.Oke.. Saya sudah turuti kemauan kalian.
Sekarang.. Lepaskan kami semua.. seruku menagih janji mereka.Oke.. Oke
gua bebasin elu semua.. Tapi setelah inii..!! seru Alex sambil
menghujamkan kemaluannya ke dalam liang vagina Alfa dan terus
mendorongnya sampai terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluan gadis
itu.
Ugghh..Alfa yang masih pingsan itu sempat melenguh pelan saat penis Alex
dengan paksa menyeruak masuk membobol keperawanannya, bibir vaginanya
sampai ikut melesak masuk tertarik oleh batang kemaluan Alex.Jahanam..
kalian.. Biadab..!! Lepaskan diaa.. kalian sudah janjii..!! teriakku
sangat marah karena telah di perdaya oleh mereka.
Seketika aku berdiri dan langsung menyerbu ke arah Alex yang saat itu
sedang asyik menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Alfa, ingin sekali
aku membunuh bajingan itu sekarang juga, tapi tiba-tiba tubuhku tertarik
ke arah samping, rupanya Paul dengan sigap telah menarik tanganku.
Dan langsung memelukku dari belakang, aku berusaha meronta dengan
sekuat tenaga melepaskan pelukannya, tapi Paul malah mendorongku
sehingga kami berdua terjatuh di atas meja, tepat di depan Alex yang
sedang menggagahi tubuh Alfa.
Sekarang posisi tubuhku jadi tengkurap sementara Paul terus menindihku
sehingga aku sulit menggerakan tubuhku.Lepaskann.. Jahanam..!! jeritku
sambil memaki saat kurasakan tangan Paul mulai menggerayangi dan meremas
remas buah pantatku.
Kakinya berusaha merenggangkan kakiku sementara tangannya mulai masuk ke
selangkanganku, mengusap usap bibir vaginaku dari balik celana dalam
yang kukenakan, aku kembali menjerit histeris saat Paul dengan kasar
menyingkapkan celana dalamku ke arah pinggir dan mulai memasukkan
jarinya ke dalam liang kemaluanku.
Sshh.. Hentikann.. Ssakitt.. Perihh.. rintihku sambil berusaha meronta
saat Paul mulai mengocok jarinya di dalam lubang vaginaku, tiba tiba
Paul mengeluarkan jarinya dari dalam kemaluanku, tangannya langsung
menjambak rambutku dan menariknya ke belakang.
Membuat tubuhku ikut terangkat ke atas, sementara tangan satunya
merengkuh tubuhku sambil tetap menarik rambutku, sehingga posisiku jadi
merangkak membelakangi tubuhnya.Hentikann.. Sakitt.. jeritku sambil
tanganku berusaha menggapai tangannya yang menjambak rambutku.
Tapi tangannya malah makin keras mencengkeram rambutku sementara
tangan yang satunya langsung menyingkapkan rok spanku dengan kasar ke
arah atas, kemudian Paul memelorotkan celana dalamku sampai sebatas
lutut.
Jangann.. Jangan.. Perkosa saya..!! aku kembali menjerit panik.Maaf
Lia.. Gua nggak tahan Liat tubuh molek lu.. gumam Paul sambil mulai
memainkan kemaluannya di vaginaku, menggesekannya dan sesekali memutar
mutarkannya di bibir kemaluanku.
Liaa.. Elu cantik sekali.. Gua masukin sekarang ya.. ceracau Paul sambil
mendorongkan batang penisnya ke dalam liang vaginaku.Aku hanya bisa
memejamkan mata dan menangis saat kurasakan kemaluan Paul amblas
seluruhnya.
Terbenam ke dalam liang kemaluanku.Ougghh.. Ohh.. Sakitt.. Sshh..
Lepasskann..!!Aku merintih pelan berusaha menutupi hasrat birahi yang
bergejolak dalam tubuhku, saat Paul mulai memompa tubuhku, menyentak
nyentakkan penisnya di dalam vaginaku.
Sehingga membuat tubuhku menggerinjal dan berguncang maju mundur
mengikuti irama pompaannya, sementara tangannya dengan kasar
merobek-robek kemeja yang ku kenakan, menarik lepas braku dan
melemparkannya ke lantai.
Kemudian Paul mulai meremas remas buah dadaku sambil pantatnya tetap
bergerak maju-mundur memompa vaginaku.Ohh.. Sshh.. Lepasskann..
Jangann.. Shh.. desahku pelan saat Paul menyetubuhiku dari belakang.
Saat ini posisiku tepat menghadap ke arah Alex yang masih sibuk
menggarap tubuh mulus Alfa, penisnya menghujam keluar masuk di dalam
lubang kemaluan Alfa, membuat bibir vaginanya berwarna kemerahan akibat
terus menerus di gesek oleh kemaluan Alex.
Buah dadanya tampak menggeletar geletar mengikuti gunjangan tubuhnya
yang sedang di genjot oleh Alex. Kulihat Alfa mulai membuka matanya
dengan perlahan, dia tampak sangat kaget saat itu, raut mukanya
menunjukkan ketakutan dan kesakitan yang luar biasa.
Jangan.. Ssakitt.. Ouhh.. Periihh.. Lepaskann..!! seru Alfa sambil
menangis dan meronta ronta, tapi Alex malah memompanya dengan semakin
cepat dan kasar, batang penisnya tampak keluar masuk dengan cepat di
dalam vagina Alfa.
Sementara tubuhnya menghimpit dan menindih tubuh Alfa yang terlentang
itu sambil mulutnya berusaha untuk menciumi bibir tipis gadis
itu.Toll.. Ongg.. Ssu.. Dd. Ahh.. Lepass.. Kann jerit Alfa dengan nafas
tersengal sengal, aku sangat kasihan melihat keadaan dirinya.
Tapi aku juga tidak mampu menolongnya, karena saat ini aku juga sedang
diperkosa.. Aku menjulurkan tanganku menggapai tangannya dan
menggenggamnya dengan erat, berusaha mengurangi penderitaannya.
Aku masih menggenggam tangan Alfa dengan erat saat kurasakan tubuhku
makin terguncang dengan hebat, sementara kudengar Paul menggumam
pelan..Liaa.. Gua keluar.. sambil tangannya mencengkeram pinggulku dan
menyentak nyentakan pantatnya.
Membuat batang penisnya makin dalam tertanam di liang vaginaku.Ughh..
Keluarkan penismu.. Keluarkann penismuu.. Jangan di dalaam..!! jeritku
panik. Tapi Paul malah makin dalam menghujamkan batang penisnya ke dalam
liang kemaluanku.
Aku hanya bisa menangis dan memejamkan mata, merasakan kepedihan yang
amat sangat, saat kurasakan cairan hangat menyembur dan memenuhi liang
rahimku.Sorry Li.. Abis tanggung.. sahut Paul tersenyum penuh kemenangan
sambil mencabut kemaluannya dari liang vaginaku.
Sementara aku masih menggenggam tangan Alfa saat Alex mulai memacu tubuh
gadis itu dengan cepat dan kemudian menghentakkan penisnya dengan kasar
di dalam liang vagina Alfa, tubuh Alfa melenting ke atas.
Matanya membeliak dan wajahnya tampak merasakan sakit yang amat sangat,
bersamaan dengan itu tubuh Alex mengejang, berejakulasi dan memuntahkan
cairan spermanya di dalam liang vagina Alfa.Tidaakk..!! jerit Alfa
histeris, saat cairan sperma Alex memenuhi liang rahimnya, tangannya
makin kencang menggenggam tanganku sampai akhirnya melemah, tubuhnya
lemas, dia tidak bisa lagi menjerit dan meronta.
Alfa hanya bisa menangis tersedu menyesali tragedi yang menimpa
dirinya, Alex tertawa puas sambil mencabut kemaluannya dari vagina
Alfa.Ughh.. Alfa merintih lirih.. saat kemaluan Alex terlepas dari
kemaluannya.
Tampak cairan sperma dan darah perawan Alfa meleleh ke luar dari sela
sela bibir vaginanya.Tubuhku sudah sangat lemas saat Paul mengikat kedua
pergelangan tanganku, kemudian mengikat kedua belah kakiku ke kaki
meja.
Sehingga posisiku kini terbaring tengkurap dengan kedua belah kaki
terpentang lebar karena Paul mengikat kaki kiri dan kananku di kaki meja
yang berlainan, lalu Paul mengambil meja yang lain dan meletakkannya di
sebelah meja tempatku berbaring.
Beberapa saat kemudian Alex membaringkan tubuh bugil Susan yang masih
pingsan ke atas meja di sebelah kananku, tubuhnya di baringkan
terlentang dengan posisi kedua kakinya menjuntai ke lantai, aku menoleh
ke kiri saat ku lihat Paul sedang membaringkan tubuh Aske yang masih
pingsan itu ke atas meja di sebelah kiriku.
Dan mengikat kedua belah kaki Aske ke kaki meja, posisinya terlentang
dengan kedua kaki terpentang sehingga selangkangannya terbuka dengan
lebar.Putih banget nih cewek gumam Paul sambil matanya memelototi paha
Aske yang putih mulus.
Kemudian dia mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya dan mulai
merobek blus putih yang dikenakan Aske, lalu meyelipkan pisaunya ke
belahan bra Aske dan memotongnya hingga putus, kini tubuh bagian atas
Aske tampak terbuka lebar, memperlihatkan buah dadanya yang putih mulus
dengan putingnya yang coklat kemerahan.
Lalu Paul mengarahkan pisaunya ke sela-sela rok span biru yang
dikenakan Aske dan mulai merobeknya dari atas hingga bawah, kemudian
memotong celana dalam gadis itu dan mencampakkannya ke lantai.
Kini tubuh Aske benar-benar telanjang, hanya tinggal syal birunya saja
yang masih melingkar di leher jenjangnya, selangkangannya tampak terbuka
lebar memperlihatkan kemaluannya yang di tumbuhi bulu bulu halus di
sekitarnya.
Paul berjongkok di sisi gadis itu dan mulai meraba raba bagian vital
Aske, mulutnya menciumi dan mengulum bibir Aske yang ranum itu,
sementara tangannya meremas remas buah dada Aske sambil sesekali
tangannya memilin milin puting gadis itu, tiba tiba kudengar Susan
menjerit jerit ketakutan.
Rupanya dia sudah siuman dari pingsannya.Saat itu Susan sedang di kerjai
oleh Alex, mungkin Alex masih penasaran karena tadi gagal membobol
kegadisan Susan pikirku, nafas Susan telihat tersengal-sengal, matanya
membeLiak, sementara mulutnya tidak berhenti menjerit-jerit.
Jangann.. Jangan.. Liaa.. Tolong Susan Li.. Sakiitt..!! jerit Susan
sambil tubuhnya meronta berusaha melepaskan diri dari himpitan Alex yang
saat itu sedang berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Susan.
Setengah sudah penis Alex melesak masuk ke dalam liang vagina Susan.Gila
luh, punya lu emang benar benar sempit.. ujar Alex sambil terus
mendorongkan batang penisnya, membuat Susan makin mengerang kesakitan.
Susan berusaha menarik tubuhnya sendiri ke atas supaya batang penis
Alex bisa terlepas dari kemaluannya, tapi rupanya Alex sudah sangat
bernafsu, ditariknya pinggang Susan ke arah tubuhnya, lalu Alex
menghentakkan pantatnya ke arah depan.
Dengan sekali hujam amblaslah kemaluannya ke dalam lubang kemaluan
Susan.Tidak..!! Lepasskan sayaa.. Tolongg..!! jerit Susan melolong
kesakitan tubuhnya melenting ke atas dan tangannya mencengkeram bibir
meja dengan keras.
Tubuhnya mulai terguncang guncang dengan keras saat Alex mulai
memompakan batang penisnya ke dalam kemaluan Susan sambil tangannya
meremas-remas payudara Susan dengan kasar, gadis itu memalingkan mukanya
ke arahku.
Sepertinya dia tidak sudi menatap wajah orang yang sedang memperkosanya
itu. Susan menatapku air matanya menetes dari matanya yang sayu,
rambutnya yang panjang tergerai tidak karuan, sebagian menutupi
wajahnya.
Sshh.. Liaa.. Sakiitt gumam Susan lirih sambil menatap ke arahku
dengan pandangan yang nanar dan putus asa, sepertinya Susan masih tidak
percaya kalau saat ini kegadisannya telah terenggut, sesekali matanya
terpejam menahan sakit.
Saat Alex terus menghujamkan batang penisnya dan memompanya dengan
kasar.Sementara di sebelah kiriku, Paul masih sibuk menggerayangi tubuh
mulus Aske, melumat bibirnya, mengulum dan sesekali menggigit puting
buah dadanya.
Lalu Paul berdiri dan memposisikan tubuhnya di antara selangkangan Aske,
mengeluarkan kemaluannya dan mulai mengesek-gesekannya ke bibir
kemaluan gadis itu.Dari dulu gua sudah ingin nidurin luh, makanya jangan
sombong, gua jebol vagina lu sekarang..!! gumam Paul sambil memandangi
wajah Aske yang cantik.
Lalu Paul meludahi telapak tangannya sendiri dan mengurapinya ke
kepala penisnya, kemudian dia mulai mengarahkan batang kemaluannya yang
sudah licin itu ke dalam vagina Aske dan mendorongnya dengan perlahan.
Batang penis Paul masuk sedikit demi sedikit sampai akhirnya amblas
seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Aske, raut muka Paul tampak
menunjukkan kenikmatan yang luar biasa, saat seluruh batang penisnya
terbenam di liang kemaluan gadis itu.
Matanya sampai terpejam sementara tangannya menarik syal yang melilit di
leher jenjang Aske.Oughh.. Ssakitt.. gumam Aske mulai tersadar dari
pingsannya. Aske kaget bukan kepalang saat sadar ada yang menindih
tubuhnya
0 komentar:
Posting Komentar