Aku
tinggal di komplek di daerah Bekasi, bisa dibilang komplekku adalah perumahan
yang berdampingan. Sebelah rumahku ada tante – tante yang bernama Ibu SILVIA,
orangnya putih cantik berparas seperti ke arab araban lah pokoknya dia setiap
bekerja selalu memakai jilbab, Usia 35 tahun, suaminya kerja di daerah
kalimantan, sebulan sekali pulangnya. Memiliki anak 3 yang paling gede usia 12
tahun yang paling kecil masih bayi usia 7 bulan.
Dalam
kesehariannya ibu Silvia mengenakan pakaian lengan panjang dan berhijab, itu
membuatnya lebih dihargai dan disegani oleh orang orang di sekitar komplek
rumahku, selain itu, ibu Silvia juga santun dalam bertutur kata, orangnya ramah
dan baik.
“Beni…”ibu Silvia memanggilku dari sebelah…
rasanya malas untuk bangun, karena semalem habis begadang dengan temen- temen
dan baru tidur jam 5 pagi. “Beni... Beni... ibu bisa minta tolong tidak?’”.
Dengan rasa yang tidak enak karena dimintai tolong tetangga sebelah, aku
terpaksa bangun dan keluar rumah. Tiba tiba ibu Silvia kaget karena melihat kebiasaanku
yang tidur hanya memakai celana kolor tanpa CD, jadi kontolku yang tegang
karena bangun tidur dilihatnya dengan muka yang terkejut.
seketika itu dia langsung sambil tersenyum balik
melangkah dan menjauh masuk kedalam rumahnya. “ada apa ibu Silvia, ibu...?”.
karena tidak ada jawaban dari ibu silvia, aku masuk kamar lagi dan melanjutkan
tidur karena mata masih ngantuk.
Sore harinya aku mendengar sesuatu di samping
rumahku yg ada di belkang, spertinya ada yg mencuci pakaian…aku intip dari
belakang…ternyata ibu Silvia sedang mencuci pakaian, namun hanya menggunakan
daster tanpa menggunakan jilbab, aku perhatikan ibu Silvia tidak memakai BH,
karena payudaranya yang terlihat menggangtung di balik daster yang dipakai
selalu bergoyang ketika ibu silvia menyikat pakaiannya. Kemudian dia melepas
Cdnya untuk di cuci. Disitu saya melihat memek seorang ibu beranak 3 yang bener
bener merah merekah dengan tumbuh bulu jembut yang lebat dan hitam, membuat
pikiran saya melayang layang membayangkan bagaimana ibu silvia dengan suaminya
berhubungan sex.
Seketika
itu, tekatku langsung menghampiri ibu silvia dari belakang rumahku yang hanya
terhalang oleh seng setengah badan, “Maaf ibu silvia,…kemarin ibu ada apa minta
bantuan kepada saya, ada yang bisa saya bantu?“ tanyaku ..mengagetkan ibu silvia
dan semerta2 dia lngsung merapikan
dasternya tersingkap smpai ke paha….
Dengan
jawaban terbata bata dan dengan rasa malu, sambil membenahi dasternya.
“iya
beni, tadi ibu mau minta bantuan untuk memasangkan lampu dikamar.”
“ohh iya
ibu silvia, saya pasangkan sekarang aja gpp ibu.” Sambil melihat pahanya yangb
putih dan payudaranya yang bergelantung dibalik dasternya
Kemudian
ibu silvia mengajak masuk kedalam rumah dan menunjukan kamarnya untuk menggantikan lampunya yang sudah mati.
Terlihat didalam kamarnya terdapat BH ukuran 38 B yang masih terletak diatas
kasurnya, menambah rasa penasaranku dan membayangkan bagaimana isi perabotan
ibu silvia yang selalu tertutup itu.
“ini lampunya dan ini kursinya beni, jangan berisik ya beni, anak
anak sedang tidur.”
“oh iya
ibu, emang suami ibu silvia kapan pulang?” tanyaku sambil aku pasangkan lampu.”
“Suami
saya pulang 13 hari lagi, soalnya baru
banyak proyek di kalimantan.”
Setelah Aku
selesei memasang lampu, kemudian aku kembali ke rumah melalui belakang rumah
ibu silvia bersamaan dengan ibu silvia kembali melanjutkan mencuci pakaian,
kami jalan bersama menuju belakang rumah, sampai pintu belakang rumah,ibu
silvia terpeleset karena lantai licin ke arahku…seketika itu aku menangkapnya..
”awas ibu
silvia, hati hati ibu.”tanpa sengaja tanganku mengenai payudaranya yg montok dan
tanganku satu lagi mengenai lngsung pantatnya yg tidak pake celana dalam dan
hanya ditutupi daster saja…
”maaf beni…agak
licin lantainya.” ujarnya tersipu-sipu..
Akibatnya
kaki ibu silvia terpelincir, akhirnya kutuntun ibu silvia kearah ruang tengah
rumahnya, dengan tanganya kurangkulkan ke pundakku, aku pegang pinggangnya yang
sedikit berlemak, maklum tante tante anak 3, kemudian aku dudukan ke kursi.
“ibu
silvia gpp kan?” tanyaku sambil mengurut kakinya yang terpelincir.
“ibu gpp
kok beni,beni tunggu yah ibu bikinin Teh“
“gak usah
ibu, beni langsung pulang aja.”
“gpp
beni, lagian ibuk juga gak repot kok, ucapan terimakasih ibu untuk beni yang
sudah nolong ibu.”
Dia ke
dapur dan dari belakang aku mengikutinya secara pelan2, aku perhatikan dari
body sampai kaki ibu silvia, bener bener bersih mulus, akhirnya karena nafsu
sudah mulai liar, tanpa basa basi aku langsung memeluknya dari belakang dan aku
remas payudaranya yang montok dan bbesar serta puting payudaranya yang hitam
dan mancung.
“Beni…apaan2 ini…” dengan serentak ibu silvia
berkata sambil melenggang ungtuk melepaskan tanganku.
“Maaf bu
silvia, aku udah gak bisa menahan hasrat melihat tubuh bu silvia yang semok.” Sambil
aku remas remas payudaranya yang bergelantung tanpa bra.
“Jangan
Beni…aku dah punya suami, jangan ... uuuh ..”
Namun ibu
silvia tidak berusaha untuk melepaskan tanganku yang memeluk dan meremas remas
payudaranya, terus dan terus kuremas, sesekali aku pelintir puting payudaranya
yang montok, kuciumi leher ibu silvia, kucepok sampai tengkuk lehernya sehingga
membuatnya menikmatinya. Akhirnya ibu silviapun merespon langsung dengan
mengarahkan kedua tanganya ke arah resletiing celanaku.
Kuputar balik
tubuh ibu silvia, aku buka kancing daster yang hanya sampai belahan dada, aku
keluarkan payudaranya, terlihatlah keindahan payudara sang ibu beranak 3 yang
mulus, montok dan puting susu yang hitam dan menyembul. Aku hisap puting ibu
silvia, keluar air asi nya, karena masih menyusui anaknya yang masih berusia 7
bulan. Desahan ibu silvia menandakan bahwa ibu silvia membutuhkan sex karena
sering ditinggal suaminya. Kuremas payudaranya dan kuhisap, kugigit putingnya,
air asi nya aku minum terasa asin semakin menambah gairah sex ku.
“Sssttt..
ahhh….uhhh…. beni, teruusss.. teruus.” Lirihnya dengan penuh gairah
Tanganku
terus meremas payudara ibu silvia sambil aku emut, tangan kananku mulai membuka
keatas dasternya, kuusapkan tangan ku ke memeknya yang penuh bulu yang lebat. Aku
usap memek dan itilnya aku mainin pakai jari, menambah desahan ibu silvia. Semakin
cepat usapan tanganku, semakin liar nafsu ibu silvia. Perlahan pelan pelan aku masukan jari tengahku ke bibir memek ibu
silvia dan sedikit demi sedikit aku masukan. Jleepppss akumasukan semua jari
tengahku ke memek ibu silvia, dan ku kocok memek ibu silvia yang penuh jembut
itu, ibu silvia semakin kencang memeluku.
Kuciumi
bibir ibu silvia sambil kumainkan lidahku, ternyata ibu silvia jauh lebih liar.
Dia membalas ciumanku, sampai dia menggigit bibirku dengan lembut. Aku tambah 2
jari, aku masukan ke memek ibu silvia, 3 jari aku masukan semua dan aku kocok
memek ibu silvia lebih cepat sampai memek ibu silvia basah pertanda ibu silvia
sudah mulai klimaks.
oh Beni…eennakkk
Beni.. teruus beni lebih ceee. Peeettt…ohhh ssytttt…teriaknya pelan…kulihat
kepalanya telah goyang ke kanan dan kekiri… kutarik ibu silvia kekamar, ibu
silvia langsung menurutiku tanpa penolakan. Aku lepas dasternya, ibu silvia
berbaring, aku buka kedua pahanya, pelan2 kumainkan lidahku di itil memeknya. Semakin aku jilat
memeknya, ibu silvia sambil meremas payudaranya, dia meliak liuk menikmati
jilatanku. Seketika itu kubuka celanaku dan keluarlah kontolku yang panjang
dengan tegangan tinggi …aku tiduri ibu silvia, aku ciumi bibirnya yang manis,
dan dia juga membalasnya dengan ciuman liar .
“.....slurp…caup…oh
ibu aku suka sama bibir manis, memek dan payudara ibu.....” sambil berbisik
kepada ibu silvia.
Tanganku mengarahkan
kontolku ke memek ibu silvia yang sudah basah. Aku gesek gesekkan ke bibir
memeknya, aku masukkan pelan pelan dan ........
bleeesssssssssshh….ohhhhh…ufgh
hh….Beni….Teriak Ibu silvia …sleepep…slepp…. Setelah masuk ke dalam memeknya,
sejenak aku berhenti, Ibu Silvia sepontan melihat ke wajahku..dan langsung ia menikmatinya
lagi lagi… mulailah aku memompanya..slep…slep..selp…be lssss….
“oh ibu
silvia, memek ibu enak sekali”.
“sssttt
aaahhh….Beni…kontolmu juga sangat besar dan panjang sampai aku merasa puaaas…...”
rupanya
ibu silvia sudah tidak memikirkan lagi norma2..yang ada hanya lah nafsu
birahinya yang harus dituntaskan….semakin aku tambah gairahku, kupompa memeknya
dengan kontolku lebih cepat ….oohh..akhh…Beni….ku balikkan lagi badannya ku
tusuk memeknya dari belakang. Ohhhhh.. aaahhhh... ssssttt Beni,
teee...rrrruuuuusss... eeehhhmmmm aaahhhhhh….desah Ibu silvia…kugenjot keras
kontolku…tanganku remas2 payudaranya dan ku cubit putingnya ….aku lihat dari belakang sangat bagus gaya
ibu silvia nungging ini. kutusuk terus …sleeeepp….sleeps
Hingga
kurang lebih setengah jam dengan suasana yang penuh nafsu akhirnya ibu
silvia
sudah mendapatkan orgasme nya. ibu silvia bilang…Beni….ibu udah nggak
tahan…..sabar bu bentar lagi saya juga……kataku …Oh…ohhhh…aaaachhh
…beni…ibu mau
keluarrrr…achhhh……semakin kencang dan terasa memeknya menjepit kontolku
dan
oohhhhh…ku rasakan ada semacam cairan panas yang menyirami kontolku di
dalam
memeknya….semakin kupercepat gerakan menusukku…slep….slurp…bleeppp… . oh
Ibu aku
juga dah mo sampai neh…..cepat beni…ibu bantu….oho….uhhhhh….ibu silvia
menggoyangnya lagi…dan akhirnya Ibu….aku mo keluararrrrr…..sama2 yang
Beni….ibu
juga mo keluar lagi…teriaknya…dan….Ohhh…ack…. .ahhhhh..aku dan ibu
Silvia sama
–sama keluar…dan sejenak kulihat di memeknya terlihat becek dan banjir…
Setelah hening sejenak… Tidak apa2 kok beni…ibu juga yang salah…yang menggoda Beni “ujarnya…
Aku langsung pamitan kembali ke rumahku sebelah dan mandi siap2 kerja…setelah mandi kulihat ibu silvia sedang menjemur pakaian…tapi jelas didalam daster ibu silvia tidak memakai celana.
Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke ibu silvia dan dia tersenyum …tidak tau apakah ada artinya atau tidak.
Sejak kejadian itu, aku sering menyelinap masuk ke kamar Ibu silvia untuk meminta jatah yang jelas tanpa sepengetahuan suaminya.
Setelah hening sejenak… Tidak apa2 kok beni…ibu juga yang salah…yang menggoda Beni “ujarnya…
Aku langsung pamitan kembali ke rumahku sebelah dan mandi siap2 kerja…setelah mandi kulihat ibu silvia sedang menjemur pakaian…tapi jelas didalam daster ibu silvia tidak memakai celana.
Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke ibu silvia dan dia tersenyum …tidak tau apakah ada artinya atau tidak.
Sejak kejadian itu, aku sering menyelinap masuk ke kamar Ibu silvia untuk meminta jatah yang jelas tanpa sepengetahuan suaminya.
0 komentar:
Posting Komentar